Ebiz Ads

Kamis, 31 Desember 2009

Mengemas Laba Bisnis Kemasan


Kemasan sangat menentukan keberhasilan sebuah produk mampu menembus pasar. Namun biasanya tidak mudah untuk menciptakan kemasan dan produk yang mampu diterima pasar. Masalah seperti ini seringkali dihadapi oleh para pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM).

Melihat peluang ini, Maria Magdalena pun memulai usahanya sebagai pengusaha makanan. Pada tahun 2008 lalu ia mencoba melakukan terobosan dengan membuat kemasan-kemasan unik bagi produk-produk makanannya, hasilnya kemasannya banyak dilirik orang.

"Sejak Januari 2008 lalu saya sering membantu UKM, dalam menembus pasar moderen. Lalu banyak yang bilang packaging produk saya bagus. Banyak usah kecil, yang bertanya," kata Maria

Semenjak itu lah ia bersama suaminya bertekad untuk mengembangkan usaha produksi kemasan skala kecil untuk memenuhi permintaan UKM. Setidaknya ia memulai dengan merogoh modal Rp 12 juta untuk membeli 3 mesin pembuat kemasan.

Walhasil, saat ini permintaan produk kemasannya mulai menyebar di seluruh Indonesia, selain sebagai mitra binaannya para UKM tersebut juga umumnya bergerak bidang produk makanan telah menjadi pelanggan setianya.

Beberapa produk yang ia hasilkan seperti stand-up pouch, alumunium foil, paper bag, plastic vakum, packaging machine, label dan lain-lain.

Ia mengatakan saat ini para UKM di Indonesia sering kali mengalami kendala dalam hal kemasan. Berdasarkan pengalamannya, banyak UKM terjebak dengan pemikiran bahwa produk UKM tidak harus bagus kemasannya sedangkan kemasan bagus hanya menjadi milik industri besar.

Selain itu, kata dia, masih ada paradigma di pengusaha, UKM jika kemasan yang bagus akan menambah beban produksi, padahal kata dia saat ini kemasan sangat menentukan keberhasilan sebuah produk di pasar. Ia mencontohkan produk-produk impor terlihat sebagai barang mahal dan bagus, hanya gara-gara dikemas secara rapih dan moderen.

Ia menjelaskan komposisi biaya produksi dari kemasan setidaknya hingga 30% masih dianggap wajar dan layak dipertimbangkan. Saat ini, ia biasa menjual harga kemasan termurah untuk ukuran sachet antara Rp 250 -1600 per sachet. Sedangkan untuk produk kemasan termahal adalah jenis komposit yang dijual Rp 8000 per kemasan.

Ia menjual ukuran sachet minimal dengan jumlah pemesanan 20.000 lembar, sedangkan untuk pemesanan di pabrik kemasan skala besar biasanya meminta pemesanan minimal diatas Rp 200 juta, selain itu ia berani jamin produk kemasannya lebih murah dari harga pabrik besar.

Bagi UKM yang telah memiliki kemampuan produksi tinggi ia menyarankan proses penutupan (perekat) kemasan harus menggunakan mesin otomatis dengan harga Rp 4,8 juta per buah. Bagi UKM yang produksinya masih rendah ia menyarankan untuk menggunakan penutup kemasan manual seharga Rp 350.000. Beberapa alat-alat tersebut ia juga sediakan bagi mitra-mitranya untuk dijual.

Hasilnya sampai saat ini bisnisnya semakin moncer. Dengan dibantu 25 orang karyawannya, setiap bulannya ia mampu membukukan omset hingga ratusan juta per bulan dengan menjual kemasan-kemasan seperti produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kaleng dan lain-lain.

Anda tertarik?

CV. D&D Pack Indonesia

Maria Magdalena
Perumahan Cengkareng Indah Blok GD No 17 Jakarta Barat 11720.
email : marketingdnd@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar