Ebiz Ads

Minggu, 21 Maret 2010

Miniatur Gerobak Syumeiraty Rashando Diminati Presiden


Saat mengalihkan usahanya dari penjualan aksesoris pakaian remaja menjadi kerajinan pada 2004, toko Syumeiraty Rashando (33) langsung sepi. Pengunjung lima orang sehari belum tentu datang. "Pelanggan lama berpikir, kenapa jadi menjual kerajinan," katanya.

Pemilik usaha Crayons Craft & Co di Jalan Aceh Nomor 15, Bandung itu memulai usahanya pada 1995. Namun, kompetisi bisnis kian lama semakin ketat dengan bertambahnya pesaing. Saat prospek bisnis aksesoris tak lagi dianggap cerah, ia pun beralih menjual kerajinan.

Syumeiraty berpikir, ia harus bisa membuat konsumen mengapresiasi usahanya lebih dulu. Akhirnya, kursus gratis ditempuh sebagai solusi. Para peserta kursus hanya perlu membayar starter kit (perlengkapan) sebesar Rp 100.000. Mereka pun bisa mengikuti kursus gratis selama dua jam.

Benar saja, informasi dari mulut ke mulut memang efektif. Konsumen kian banyak. "Untungnya, waktu toko masih sepi saya melatih pegawai membuat kerajinan," katanya.

Saat toko sudah cukup ramai, pasokan kerajinan pun tidak terhambat.

Produk yang dihasilkan misalnya gantungan kunci, hiasan telepon seluler (ponsel), miniatur gerobak atau pikulan, dan replika makanan. Miniatur itu sangat detil sementara kemiripan replika makanan nyaris tak berbeda dengan aslinya.

Kini, sekitar 10 miniatur gerobak atau pikulan dan 15 replika makanan bisa terjual per minggu. Adapun penjualan hiasan ponsel mencapai 25 buah per hari. Contoh miniatur yang dibuat yakni gerobak atau pikulan sayur , rujak, dan sate dengan h arga mulai Rp 250.000.

Adapun harga replika makanan mulai Rp 350.000, misalnya udang saus mentega, spageti, dan sushi. Hiasan ponsel dijual dengan harga mulai Rp 15.000 per buah. Berbagai produk itu diminati remaja, pengusaha makanan, bahkan kepala negara.

Dalam pameran Inacraft di Jakarta tahun 2006 misalnya, gerai Syumeiraty dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Cukup lama Presiden singgah, hingga 15 menit. Padahal, lama kunjungan ke gerai lain kurang dari lima menit.

"Yudhoyono, menurut Syumeiraty, sangat ramah. Presiden bersedia diajak berfoto, bahkan memberikan masukan agar hasilnya lebih bagus. Sebelumnya, latar belakang foto adalah stan lain. Setelah diberi masukan, menjadi stan saya. Rasanya saya sampai linglung," guraunya.

Presiden lalu membeli miniatur kios rokok seharga Rp 600.000. Selain itu, Syumeiraty memberikan miniatur gerobak sate secara cuma-cuma. Kerajinan itu Syumeiraty juga diminati Mufidah Jusuf Kalla yang membelinya pada 2005.

"Istri mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang ketika itu menjadi Dewan Kerajinan Nasional membeli miniatur gerobak bakso malang seharga Rp 550.000," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar