Ebiz Ads

Senin, 04 Januari 2010

Dari Kuli Boneka Hingga Bos Boneka


Nasib orang memang tidak ada yang menduga, dari seorang pekerja biasa, bisa menjadi pengusaha sukses. Inilah yang dialami Tuti Nurhayati perempuan asal Sukabumi yang sukses merajut bisnis pembuatan boneka.

Setelah kurang lebih bekerja lima tahun sebagai karyawan pabrik boneka asal Korea, Tuti mencoba banting setir membuat usaha boneka membantu keuangan keluarga. Awal bisnisnya tidak berjalan mulus, banyak kendala yang dihadapi termasuk pendanaan dan pemasaran.

Namun dengan tekad yang kuat, ia berhasil meraih kesuksesan sebagai pembuat boneka di Jakarta. Melalui workshop -nya di wilayah Kemayoran Jakarta, omset puluhan hingga ratusan juta rupiah ia mampu kantongi per bulannya.

Tuti menjelaskan usaha membuat boneka yang ia geluti tidak terlepas dari keaktifannya bersama Perkumpulan Keterampilan Keluarga (PKK), di wilayah Kemayoran Jakarta. Yaitu mengembangkan pembuatan boneka yang ia telah kuasai. "Waktu itu modal awal saya nggak sampai Rp 1 juta," katanya.

Dari hasil produksi itu, Tuti mencoba memasarkan produk-produk bonekanya ke toko-toko boneka di Jakarta. Dari toko ke toko ia jajaki dengan menawarkan berbagai contoh boneka buatannya.

Pada waktu itu banyak toko boneka yang sudah memiliki suplai tetap terutama dari pabrikan boneka besar sehingga tidak mudah menembusnya, meskipun sejalan dengan waktu banyak toko-toko yang berminat dan meminta order.

"Saya sempat kolaps, tahun 2006 lalu, karena permodalan dan pemasaran berkurang. Setelah itu saya ikut-ikut pameran, hasilnya lumayan lagi," katanya.

Kebangkitannya itu juga tidak terlepas dari suntikan modal yang ia peroleh dari salah satu bank BUMN sebesar Rp 49 juta. Dengan demikian secara perlahan-lahan bisnisnya mulai merangkak naik dan mampu bangkit kembali.

Dalam mengembangkan bisnis ini, Tuti selalu memegang prinsip melakukan terobosan pembuatan model dan desain-desain boneka baru yang inovatif. Semua itu ia pelajari dari berbagai media seperti televisi, majalah, dan lainnya.

Melalui 25 karyawannya, ia mampu menjual ribuan boneka per bulan, bahkan dalam acara-acara khusus untuk promo setiap order mencapai 2.000 boneka untuk satu perusahaan. Harga boneka yang ia jual pun beragam mulai dari yang termurah Rp 10.000 hingga Rp 350.000 per buah.

Produk bonekanya sudah dikenal dan dicari orang, tak heran toko-toko boneka di kawasan Mangga Dua dan Cempaka Mas Jakarta selalu menjadi langganannya. "Penjualan sampai Rp 100 juta per bulan, tapi itu tergantung orderannya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar